Tuesday, November 4, 2025

Kabar mengejutkan datang dari ranah hukum industri game, di mana pengajuan paten Nintendo Palworld telah resmi nintendo ditolak JPO (Japan Patent Office). Penolakan ini menjadi sorotan karena secara eksplisit menyinggung nama game populer seperti Kantai Collection dan Monster Hunter 4 sebagai bukti ‘Prior Art’. Situasi ini menambah babak baru dalam perbincangan panas seputar Nintendo terhadap game Palworld yang tengah berlangsung. Informasi ini dilansir dari GamesFray, yang menjelaskan detail di balik keputusan JPO ini.

Paten Nintendo Palworld Ditolak JPO
Perjalanan panjang kasus paten Nintendo Palworld.

Kronologi Penolakan Paten Nintendo oleh JPO

Upaya Nintendo dan The Pokemon Company untuk mengajukan gugatan terhadap developer Pocketpair terkait dugaan pelanggaran paten mekanik permainan yang mirip Pokemon, khususnya sistem Monster Capture, kini menghadapi hambatan. Paten yang ditekankan adalah sistem menangkap monster lalu menggunakannya dalam permainan, sebuah fitur yang sangat identik dengan game Pokemon milik Nintendo. Namun, pada tanggal 29 Oktober, JPO mengeluarkan penolakan tahap aplikasi “non-final rejection” untuk salah satu pengajuan paten tersebut.

Penolakan ini didasari alasan “kurang memiliki langka inventif” dan adanya bukti bahwa mekanik yang diklaim telah ada sebelumnya, atau yang disebut JPO sebagai “Prior Art”. Dalam dokumen penolakan gugatan, JPO secara jelas menyebutkan bahwa penolakan terjadi karena pihak ketiga mengajukan bukti “Prior Art” dari berbagai game yang telah menggunakan mekanik serupa. Game-game yang disebut sebagai “Prior Art” mencakup ARK, Craftopia, Pokemon GO, Kantai Collection, dan Monster Hunter 4. Hal ini menjadi kunci mengapa nintendo ditolak JPO.

Paten Nintendo Ditolak JPO, Kronologi
Seperti apa kronologinya, ya?

Kantai Collection dan Monster Hunter 4: Bukti ‘Prior Art’ JPO

Pertanyaan mengapa Kantai Collection (Kancolle) dan Monster Hunter 4 (MonHun 4) disinggung oleh JPO tentu menarik perhatian. Secara garis besar, Nintendo berusaha mematenkan sistem mendapatkan atau menangkap entitas/makhluk/karakter yang kemudian dapat digunakan dalam permainan sebagai bagian dari gameplay. Inilah inti dari paten Nintendo Palworld yang diajukan.

Dalam konteks Kancolle, game ini memungkinkan pemain untuk mengumpulkan karakter gadis kapal atau kanmusu dan menggunakannya dalam pertempuran. Meskipun karakter-karakter ini tidak didapatkan melalui cara menangkapnya dengan bola seperti Pokemon, keberadaan fitur pengumpulan dan penggunaan karakter dalam permainan ini dianggap sebagai alasan kuat mengapa nintendo ditolak JPO. Sistem tersebut sudah ada dan berfungsi serupa, menguatkan argumen “Prior Art” dari JPO.

Kantai Collection, Paten Nintendo
Kancolle menjadi salah satu bukti ‘Prior Art’.

Sementara itu, disinggungnya MonHun 4 kemungkinan besar berkaitan dengan sistem Insect Glaive. Dalam sistem ini, pemain mengendalikan makhluk serangga kecil untuk memberikan efek Buff pada karakter utama. Konsep menangkap makhluk untuk digunakan sebagai elemen gameplay, bahkan jika bentuknya berbeda, menjadi dasar penolakan JPO. Kedua contoh ini menunjukkan bahwa inti klaim paten Nintendo telah memiliki preseden dalam industri game, sehingga kemunculan kantai collection monster hunter menjadi faktor krusial dalam penolakan tersebut.

Monster Hunter 4, JPO Penolakan
MonHun 4 dan sistem Insect Glaive.

Peluang Nintendo untuk Revisi Paten yang Ditolak

Pada saat artikel ini ditulis (30/10), status penolakan paten Nintendo oleh JPO masih bersifat sementara, atau dikenal sebagai “Non-final Rejection“. Ini berarti Nintendo masih memiliki kesempatan untuk memperkuat argumen hukum mereka atau mengubah klaim paten secara lebih spesifik agar dapat diterima oleh JPO. Kesempatan ini krusial untuk nasib paten Nintendo Palworld di masa mendatang.

Jika Nintendo mampu meyakinkan JPO dengan merevisi klaim mereka agar tidak lagi berbenturan dengan bukti “Prior Art” dari fitur-fitur yang ada di game seperti Kantai Collection, Monster Hunter 4, dan game lainnya, paten mereka berpotensi untuk dilanjutkan kembali oleh JPO. Situasi ini menunjukkan bahwa pertarungan hukum seputar paten Nintendo Palworld masih jauh dari kata usai dan akan terus menjadi perhatian komunitas gamer.

Tags: , , , , , ,

0 Comments

Leave a Comment