Character.AI batasi chat bagi pengguna berusia di bawah umur, sebuah kebijakan krusial yang diumumkan oleh pengembang platform chatbot AI populer tersebut. Kebijakan ini akan membatasi akses fitur Character.AI, terutama pada fungsi obrolan, untuk memastikan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna muda. Berdasarkan informasi dari The Verge, pembatasan ini akan menyusut dari limit waktu harian hingga menjadi larangan penuh yang berlaku efektif mulai 25 November 2025.
Kebijakan Baru Character.AI: Pembatasan Chat untuk Pengguna di Bawah Umur
Layanan teknologi AI Character.AI meluncurkan sistem internal yang disebut “model jaminan usia” (Age Assurance Model) untuk mendukung kebijakan terbarunya. Model ini dirancang untuk secara otomatis mengklasifikasikan usia pengguna berdasarkan beberapa faktor penentu. Ini termasuk menganalisis tipe karakter AI yang diajak bicara oleh pengguna. Selain itu, model ini juga menggabungkan data dari pihak ketiga yang relevan serta informasi internal yang ada di dalam situs Character.AI untuk mendapatkan estimasi usia yang akurat.

Sistem ini akan berlaku untuk semua pengguna, baik yang baru mendaftar maupun yang sudah lama menggunakan platform. Jika seorang pengguna ditandai sebagai individu yang berusia di bawah 18 tahun, mereka akan secara otomatis diarahkan ke versi aplikasi yang dirancang khusus untuk remaja. Versi ini akan memiliki batasan yang lebih ketat untuk melindungi pengguna di bawah umur AI. Proses pengalihan ini akan berlangsung hingga batas waktu 25 November 2025. Perusahaan menyediakan opsi verifikasi melalui situs pihak ketiga, Persona, yang memerlukan data sensitif seperti kartu identitas asli pemiliknya bagi pengguna dewasa yang keliru diidentifikasi sebagai minor.
Batasan Waktu Chat dan Larangan Penuh pada Fitur Character.AI
Dengan adanya aturan baru ini, pengguna di bawah umur AI yang berusia belia akan menghadapi pembatasan signifikan dalam penggunaan fitur chat. Mereka hanya diizinkan untuk berbincang dengan karakter AI selama dua jam per hari. Pembatasan waktu ini merupakan langkah awal yang diterapkan oleh Character.AI. Selanjutnya, pembatasan ini akan menyusut hingga menjadi larangan penuh yang berlaku efektif mulai 25 November 2025. Setelah tanggal tersebut, pengguna di bawah umur tidak akan lagi dapat menggunakan fitur chat sama sekali.

Keputusan Character.AI batasi chat untuk pengguna muda ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keamanan dan perlindungan anak-anak di platform mereka. Kebijakan ini akan secara signifikan mengubah pengalaman pengguna di bawah umur AI saat berinteraksi dengan platform, mendorong mereka untuk lebih selektif dalam penggunaan waktu chat yang terbatas dan mempersiapkan diri untuk larangan penuh di masa mendatang. Implementasi kebijakan ini merupakan respons terhadap berbagai tekanan dan tuntutan hukum yang dihadapi oleh perusahaan.
Alasan di Balik Kebijakan Kontroversial Character.AI
Karandeep Anand, selaku CEO Character.AI, menilai langkah ini sebagai tindakan yang “sangat, sangat berani” bagi perusahaan. Keputusan untuk membatasi fitur Character.AI bagi pengguna muda diambil sebagai upaya mencari jalan tengah. Hal ini mengingat meningkatnya tekanan hukum dan regulasi dari berbagai pemerintah di seluruh dunia. Character.AI sebelumnya menghadapi berbagai tuntutan hukum atas dugaan kelalaian dan praktik dagang yang menipu. Tuntutan ini diajukan oleh orang tua yang mengklaim anak-anak mereka ditarik ke dalam hubungan yang tidak pantas atau berbahaya dengan chatbot AI.
Situasi ini diperparah dengan proposal RUU federal di Amerika Serikat yang mengusulkan larangan penyediaan pendamping AI untuk anak di bawah umur. Anand mencatat bahwa kurang dari 10 persen dari total basis pengguna perusahaan melaporkan diri berusia di bawah 18 tahun. Meskipun persentase ini tergolong kecil, dampak potensial dari tuntutan hukum dan regulasi yang ketat membuat Character.AI merasa perlu untuk mengambil langkah proaktif. Kebijakan Character.AI batasi chat ini menjadi respons terhadap kekhawatiran yang berkembang mengenai keselamatan anak-anak dalam interaksi dengan teknologi AI.

Fitur Non-Chat yang Tetap Tersedia
Meskipun ada larangan untuk melakukan chat, remaja sebagai pengguna di bawah umur AI masih diizinkan mengakses situs Character.AI untuk meninjau riwayat obrolan lama mereka. Ini memungkinkan mereka untuk tetap melihat interaksi sebelumnya, meskipun tidak dapat memulai obrolan baru. Selain itu, mereka juga tetap bisa menggunakan fitur non-obrolan yang tersedia di platform. Fitur-fitur ini termasuk membuat karakter baru, mengunggah video, dan membuat cerita. Ini menunjukkan bahwa meskipun Character.AI batasi chat, platform ini masih menawarkan pengalaman interaktif lainnya.
Pihak Character.AI juga menyampaikan “permintaan maaf yang mendalam” kepada basis pengguna remajanya. Perusahaan mengakui bahwa sebagian besar dari mereka menggunakan produk tersebut “dalam batas aturan konten” yang telah ditetapkan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa keputusan untuk membatasi fitur Character.AI bagi pengguna di bawah umur adalah langkah yang sulit, namun dianggap perlu demi mematuhi regulasi dan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

