Tuesday, November 4, 2025

Dalam persaingan ketat rilis game indie di Steam setiap minggunya, sebuah judul harus berjuang keras untuk menonjol. Namun, pengembang asal Italia, Fix-a-Bug, secara tak sengaja berhasil menciptakan pemasaran game indie terbaik untuk dungeon crawler 2D mereka, The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles, di Jepang. Popularitas game ini melesat setelah judul game salah terjemah menjadi ‘Sh***y Dungeon’ dalam bahasa Jepang.

Kisah unik ini, yang pertama kali dilaporkan oleh Game*Spark dan dilanjutkan oleh Automaton, menunjukkan bagaimana sebuah insiden kecil dapat memicu gelombang perhatian yang signifikan. Anda bisa membaca berita aslinya di sini.

Pemasaran Tak Terduga: Insiden “Kuso Danjon” Viral

Meskipun judul bahasa Inggris game ini adalah The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles, halaman Steam Store berbahasa Jepang untuk game tersebut justru menampilkan judul Kuso Danjon. Jika diterjemahkan, Kuso Danjon memiliki arti “Shitty Dungeon” atau “Crap Dungeon”. Insiden ini, yang terjadi pada bulan Agustus saat tim merilis versi demo dan belum memiliki terjemahan profesional Jepang, awalnya membuat pengembang, Paolo Nicoletti, dan timnya tertawa terbahak-bahak.

Nicoletti, dalam wawancara dengan Game*Spark, menjelaskan bahwa “insiden shitty dungeon” tersebut sama sekali tidak disengaja. Namun, dia mengakui bahwa kesalahan ini justru “membawa banyak perhatian pada game dan jumlah Wishlist melonjak”. Nicoletti bahkan menyebut perubahan nama ini sebagai “pemasaran game indie tak disengaja terbaik” yang bisa diharapkan oleh pengembang.

Hingga kini, alasan pasti terjadinya judul game salah terjemah ini masih belum jelas. Namun, perlu dicatat bahwa demo berbahasa Jepang pra-rilis game ini, yang dipilih untuk ‘Selected Indie 80’ Tokyo Game Show pada bulan September, memang memiliki beberapa terjemahan mesin yang canggung. Pengembang telah mengumumkan bahwa masalah ini akan diperbaiki dalam rilis penuh, dan tampaknya “insiden shitty dungeon” terjadi di sekitar waktu tersebut.

Kesalahan lucu ini berhasil membuat The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles menonjol dari keramaian rilis Steam baru. Judul ini dengan cepat menjadi topik diskusi di media sosial Jepang, yang menurut Nicoletti, berkontribusi pada peningkatan jumlah Wishlist untuk game yang saat itu belum dirilis. Lagipula, sebuah judul yang tampaknya dengan bangga menyatakan dirinya buruk justru dapat memicu rasa penasaran orang apakah itu benar-benar demikian.

Kualitas Game Melampaui Judul Salah Terjemah

Meskipun judulnya kontroversial, kualitas The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles ternyata tidak buruk. Game ini saat ini memiliki rating ‘Mostly Positive’ di Steam. Para pengulas memuji dialog lucunya, gameplay loop yang memuaskan, dan perhatian keseluruhan yang diberikan dalam pengembangannya. Komentar berbahasa Jepang di X (sebelumnya Twitter) juga memuji demo dan game lengkapnya karena secara mengejutkan lebih baik dari yang disarankan oleh judul game salah terjemah awalnya.

Pujian seperti “humor yang sesuai dengan nama” dan “pixel art yang hebat dan detail” diberikan kepada judul indie ini. Sebuah ulasan berbahasa Jepang di Steam mencatat, “Meskipun judul Shitty Dungeon membuat saya berpikir itu adalah lelucon, game ini sebenarnya dibuat dengan sangat baik.” Pengulas tersebut mengatakan bahwa karena mereka membeli secara impulsif, “itu tidak sepenuhnya seperti yang saya harapkan, tetapi sistem pertarungannya cukup menarik.” Mereka juga memuji keseimbangan game antara dialog lucu dan pertarungan yang intens.

Kisah The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles ini menjadi contoh nyata bagaimana terkadang, kesalahan tak terduga dapat menjadi bagian dari strategi pemasaran game kreatif yang sukses.

Video Terkait: Trailer Resmi The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles

The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles – Official Launch Trailer

Dampak Salah Terjemah yang Ikonik di Dunia Game

Meskipun lokalisasi yang baik lebih disukai, kesalahan terjemahan telah menghasilkan beberapa dialog yang aneh dan berkesan selama bertahun-tahun. Jika bukan karena judul game salah terjemah, beberapa baris tersebut mungkin tidak akan pernah menjadi begitu ikonik. Baris seperti “All your base are belong to us” dari Zero Wing dan “What is a man? A miserable little pile of secrets” dari Castlevania: Symphony of the Night telah bertahan di luar game aslinya dan menjadi meme terkenal.

Insiden seperti yang dialami The Crazy Hyper-Dungeon Chronicles ini menunjukkan bahwa terkadang, sentuhan dampak lokalisasi game yang tidak sempurna justru bisa memberikan daya tarik tersendiri. Artikel ini ditulis oleh Verity Townsend, seorang penulis freelance yang berbasis di Jepang dan sebelumnya menjabat sebagai editor, kontributor, dan penerjemah untuk situs berita game Automaton West. Dia juga telah menulis tentang budaya dan film Jepang untuk berbagai publikasi.

Tags: , , , , , , ,

0 Comments

Leave a Comment